
Kota Ambon merupakan pusat pelabuhan, pariwisata dan pendidikan bagi wilayah kepulauan maluku. Ambon memiliki beberapa Pelabuhan yang diantaranya; Pelabuhan Yos Sudarso yang menjadi pelabuhan utama bagi Provinsi Maluku maupun kota Ambon pada khususnya. Ambon juga berperan sebagai titik utama bagi dunia kepariwisataan daerah dikarenakan sebagai wilayah HUB untuk 9 kabupaten dan 2 kota yang terdapat di Provinsi Maluku dengan menawarkan berbagai ragam jenis wisata baik; Bahari, Budaya, Seni, kuliner serta dunia music dan usaha kreatif. Keberadaan Ambon sebagai pusat komoditas sumberdaya, terlihat PDRB terbesar dan PDRB tertinggi pada kawasan Maluku. Selain menyandang gelar sebagai kota musik Indonesia, Ambon merupakan kota pertama yang dianugerahi sebagai kota musik dunia oleh UNESCO pada 31 Oktober 2019dalam daftar 66 kota kreatif di dunia.
Kota Ambon memiliki nilai jual yang menarik khususnya ke-baharian-nya. Selain pemandangan Indah hamparan laut dan pantai, keramahan penduduknya tentu saja makanannya yang tak kalah enak. Amboina atau Ambonese memiliki luas 377 km2. Berdasarkan hasil survey tata guna tanah tahun 1980 luas daratan kota ambon adalah 359,45 km2 dengan panjang garis pantai 98 Km. Kota Ambon termasuk dalam provinsi Maluku yang memiliki peranan penting dan strategis dari kegiatan perikanan laut nasional.
Ambon terletak pada selatan dari Pulau Ambon. Kota ini terbelah dari teluk ambon sehingga berada pada lengkungan berbentuk huruf ‘U’. Sisi Timur kota berbatasan dengan Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah. Sedangkan bagian selatan berbatasan dengan Laut Banda. Sedangkan Barat dan Utara berbatasan dengan kecamatan Leihitu, Maluku tengah.
Dengan kekayaannya Kota Ambon tentunya memiliki beberapa potensi dan komoditas unggulan antara lain:
Kota Ambon memiliki ruas jalan sepanjang 271,58 km pada 2013. 96% dari seluruh jalan kota teraspal. Transportasi darat Kota Ambon cukup modern karena dapat terlihat dari keberadaan moda transportasi daring yang menggunakan aplikasi. Sebagian dari provinsi kepulauan dalam bagian kelautan Kota Ambon terhubung dengan menggunakan feri atau kapal motor. Kota ini memiliki pelabuhan penyeberangan yakni Pelabuhan Galala, Pelabuhan Poka dan Pelabuhan Ambon. Aktivitas ekonomi melalui laut terfasilitasi oleh pelabuhan peti kemas. Kini pelabuhan peti kemas hanyalah pelabuhan Ambon yang dikelola oleh PT Pelindo IV. Pada awal 2018 pelabuhan sudah mampu melakukan pengiriman langsung ke luar negeri yang nantinya dapat memangkas biaya angkut sebesar 50%. Sebagai ibu kota provinsi Ambon terhubung melalui udara. Kota ini mempunyai sebuah bandara yaitu bandara internasional Pattimura yang terletak pada Laha, Teluk Ambon. Kota ini terhubung dengan kota besar seperti Jakarta, Surabaya hingga makasar.
Wilayah perikanan kota ambon memiliki sumberdaya perikanan yang sangat potensial dan berasal dari besaran stok maupun peluang pemanfaatan dan pengembangannya. Hal ini dapat terlihat dari hasil penelitian dan analisis terhadap kelimpahan stok potensi lestari Untuk jenis ikan pelagis kecil kelimpahan stoknya adalah sebesar 1.470 ton/bulan dengan potensi lestari sebesar 735,4 ton/bln, Sementara pemanfaatannya sebesar 232 ton/bulan. Jenis-jenis ikan pelagis kecil yang memiliki potensi adalah Sardinella spp, Decapterus, Rastrelliger, dan Cypselurus.
Ikan pelagis besar tersebar pada wilayah ekologis pantai selatan kota ambon dengan kelimpahan stok sebesar 620,6 ton/bulan dengan maksimum tangkap sebesar 31-,3 ton/bln.
Ikan Cakalang dan Tatihu (Yellowfin Tuna) mendominasi ikan pelagis Investasi untuk sektor perikanan dapat dalam bentuk budidaya ikan dan ikan tangkap. Untuk perikanan tangkap pada bagian hulu terdapat usaha pengadaan kapal, pasokan es dan colt storage. Sedangkan pada bagian hilir, usaha pengolahan kaleng, komoditas beku dan komoditas segar. Dengan adanya kegiatan pengasapan ikan yang dapat terjual untuk memasok kebutuhan lokal, regional dan nasional. Selain itu juga dapat mengembangkan usaha rumah makan. Untuk perikanan budidaya usaha yang potensial adalah kolam pancing dan ekowisata.
Sampai dengan tahun 2008 ada 3 usaha yang menonjol yaitu usaha kecil dan menengah sebanyak 876 buah yang tersebar pada wilayah kota Ambon, Perdagangan jasa sebanyak 949 buah serta industri sebanyak 87 buah.
Selain itu, untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat telah tersedia 2 plaza dan 7 pasar tradisional dan 1 kawasan baru untuk pengembangan pusat aktivitas perekonomian. Dengan adanya pengembangan kawasan Passo sebagai kota orde kedua makan peluang investasi pembangunan kawasan perdagangan dan jasa sangat menjanjikan.
Sejalan dengan pengembangan kawasan Passo sebagai kota orde kedua memiliki akses yang besar untuk menciptakan peluang bagi investor dalam mengembangkan sektor perdagangan dan jasa. Karena kawasan ini sangat mendukung dengan ketersediaan terminal transit serta adanya alokasi ruang yang cukup serta potensial bagi pengembangan permukiman baru sehingga peluang investasi yang memiliki prospek adalah pembangunan kawasan perdagangan dan jasa.
Populasi ternak terdiri dari Sapi, Kerbau, kambing, babi, itik dan ayam. Investasi pada sub-sektor peternakan dapat terlaksana pada bagian hulu dan bagian hilir, untuk ternak besar usaha peternakan dan usaha penggemukan. Sedangkan ada bagian hilir dapat usaha pengolahan dalam bentuk industri pengolahan daging abon ataupun dendeng. Untuk ternak unggas, terdapat usaha peternakan perdagangan pakan ternak pada bagian hulu dan pada bagian hilir adalah usaha rumah makan atau restoran.
Wilayah Timur Indonesia memiliki potensi yang cukup besar, salah satunya adalah Maluku. Berbagai buah lokal unggulan dan khas daerah bisa ditemui antara lain gandaria, kutikata, pisang jarum, durian lumapelu, manggis, rambutan binjai dan jeruk siam banjar. Potensi tersebut tersebar di wilayah kabupaten Seram, kabupaten buru dan wilayah Maluku lainnya. Distribusi tersebut juga ditujukan kepada wilayah Kota ambon dan sekitarnya.
Ada pula salak riring, salak lokal Maluku. Daging buahnya berwarna merah dan putih dengan cita rasa manis, berair dengan tekstur renyah.
Dengan Kondisi iklim untuk pengembangan buah tropis, pelang menjadi produsen benih hortikultura buah masih terbuka lebar.
Industri dalam bidang pengolahan ikan/perikanan merupakan industri utama. Sebagian besar masih merpukana industri rumahan (Home Industry). Produk-Produk industri kota Ambon antara lain makanan, produk tekstil/konvensi, pengolahan ikan, pembekuan ikan, kerajinan tangan udan furniture.
Kondisi hidrologi Ambon adalah banyaknya sungai yang mengalir dari pegunungan dan bermuara di teluk ambon dan teluk dalam. beberapa sungai besar yang memiliki daerah aliran cukup jauh serta debit yang potensial antara lain: Waiheru, Wai Batu Gajah dan Wai Tona Hitu.
Potensi investasi listrik yang dapat berkembang adalah penyediaan mikro hidro untuk penambahan daya listrik dengan memanfaatkan sungai yang memiliki potensi cukup besar.
Sejak lama Ambon terkenal sebagai salah satu kota dengan gugusan pulau yang memberikan karakteristik khas karena sebagian besar wilayahnya terdiri dari pegunungan, perbukitan, pesisir pantai dan kelautan. Karakteristik ini memberikan peluang adanya banyak potensi alam yang dapat menjadi objek wisata, terutama wisata bahari. Karena dengan luas wilayah lautnya yang besar tentu menyimpan sejuta kekayaan alam
Ekologis pesisir kota Ambon memiliki potensi wisata bahari yang potensial. Dengan kondisi bentangan biofisik yang ada maka berbagai paket wisata bisa terencana untuk pengembangan yang meliputi ekowisata, wisata pantai dan wisata bahari lainnya. hingga saat ini Ambon mempunyai 49 objek wisata yang berupa objek wisata alam, 24 objek budaya. Objek wisata tersebut yang sering dikunjungi oleh wisatawan adalah, Fort Victoria, Pantai Pintu Kota, Pantai Hukurila hingga Museum Siwalima. [admbadanpenghubung]
Sumber:
ambon.go.id
balaiambon.ditjenbun.pertanian.go.id
pilarpertanian.com