
TVRI dalam program khusus "Bunga Khatulistiwa" menghadirkan narasumber dari Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Provinsi Jambi dalam mengulas tema "Pengaruh Budaya Asing Dalam Kesenian Indonesia", Jumat (7/7) di Stasiun TVRI, Jakarta.
Hadir mewakili Provinsi Maluku S. I Patta, SSTP, M.Si Kepala Badan Penghubung Provinsi Maluku di Jakarta. Kepala Badan Penghubung menjelaskan akulturasi budaya Portugis dalam kesenian di Kota Ambon dan Provinsi Maluku pada umumnya, terutama dalam tarian kesenian Orlapey dan Katreji.
Orlapey merupakan bagian dari tarian budaya Portugis, terutama dipentaskan dalam menyambut tamu kehormatan. "Menurut literatur, tarian ini dilakukan dalan menyambut pembesar Portugis yang datang ke Ambon", ungkapnya.
Tarian Orlapey pertama kali di peragakan oleh tentara Portugis saat selesai pembangunan benteng Fortolaze Nossa Seinhora da Anunciada pada Tahun 1575 di masa Gubernur Gaspar De Mello, masyarakat Ambon yang ikut menyaksikan tarian dan diajarakan oleh tentara-tentara Portugis, Kemudian dikembangkan secara turun-temurun dalam tradisi seni tari di Maluku.
Setelah masuknya Belanda di Maluku pada tahun 1599, benteng Nossa Seinhora da Anunciada direbut oleh Belanda dan diganti nama dengan sebutan Benteng New Victoria , hingga saat ini dan menjadi markas Batalion Kavaleri KODAM XVI PATIMURA.
Secara filosofis Orlapey adalah tarian pergaulan, sebagai wujud keterbukaan menyambut tamu atau siapa saja yang datang. Orlapey biasanya ditarikan berpasangan perempuan dan laki-laki, sehingga memiliki angka genap, lazimnya 8 penari. Gerakan khas tarian Orlapey adalah formasi kaki menyilang, yang dipentaskan secara berpasangan.
Gubenur Maluku, IrjenPol (Purn) Murad Ismail menyampaikan terimakasih dan memberikan apresiasi kepada TVRI yang memberikan kesempatan kesenian Maluku dipentaskan dan dibahas dalam program "Bunga Khatulistiwa", sehingga lebih memperkenalkan lagi budaya Maluku kepada khalayak ramai.
Selain Orlapey, ada juga tarian Katrejie, yang juga merupakan akulturasi budaya asing. Kedua tarian ini masih tetap lestari dalam tradisi kesenian masyarakar Maluku.
Mari kita sama- sama menjaga dan merawat seni budaya Maluku yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam pergaualan masyakat Maluku. [adm banhub maluku]